JAKARTA - Gunung Merapi meluncurkan 68 kali awan panas guguran (APG) selama kurun waktu sepekan terakhir terhitung pada 10-16 Maret 2023. Data itu dikeluarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan awan panas guguran gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu mengarah ke barat daya (hulu Kali Bebeng dan Krasak) dengan jarak luncur 1.500 meter sampai 4.000 meter.
"Serangkaian awan panas guguran yang cukup besar terjadi pada 11-12 Maret 2023," kata Agus, dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan luncuran awan panas guguran itu menyebabkan hujan abu dengan intensitas yang bervariasi pada sektor barat, barat laut, dan utara Gunung Merapi, yaitu Kecamatan Dukun dan Sawangan di Kabupaten Magelang; Kota Magelang; Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali; Kecamatan Ambarawa, Jambu, Sumowono, Pringapus, Banyubiru, dan Bawen di Kabupaten Semarang.
Pascaluncuran awan panas guguran, kubah tengah tampak tidak mengalami banyak perubahan. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan yang signifikan.
Menurut Agus, volume kubah barat daya sebelum erupsi pada 11-12 Maret 2023, terhitung sebesar 2,73 juta meter kubik. Sedangkan, volume yang gugur melalui peristiwa erupsi tersebut diperkirakan sebanyak 1,07 juta meter kubik.
Adapun volume kubah barat daya terukur sebesar 1,68 juta meter kubik dan kubah tengah sebanyak 2,31 juta meter kubik.
Sepanjang sepekan terakhir, Gunung Merapi tercatat mengalami 68 kali gempa awan panas guguran, 131 kali gempa vulkanik dalam, 42 kali gempa vulkanik dangkal, 271 kali gempa fase banyak, 1.020 kali gempa guguran, dan empat kali gempa tektonik.
BPPTKG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dengan status masih tetap Siaga atau Level III.
Follow Berita Okezone di Google News